Akupuntur telah lama dikenal sebagai salah satu metode pengobatan alternatif yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupuntur juga dapat membantu mencegah risiko hipoglikemik yang merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes.
Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang turun di bawah batas normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, dan bahkan kehilangan kesadaran. Hipoglikemia sering terjadi pada penderita diabetes yang mengalami peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Peking menunjukkan bahwa akupuntur dapat membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya hipoglikemia. Teknik akupuntur yang dilakukan dengan menstimulasi titik-titik tertentu di tubuh diketahui dapat merangsang produksi hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.
Selain itu, akupuntur juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga membuat tubuh lebih efisien dalam menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Dengan demikian, penderita diabetes yang rutin menjalani sesi akupuntur dapat mengurangi risiko terjadinya hipoglikemia dan mengontrol kadar gula darah dengan lebih baik.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan secara ilmiah manfaat akupuntur dalam mencegah risiko hipoglikemik, namun tidak ada salahnya mencoba metode ini sebagai bagian dari perawatan diabetes. Konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli akupuntur terpercaya sebelum memutuskan untuk menjalani terapi akupuntur guna mendapatkan manfaat yang optimal dan aman untuk kesehatan Anda.