Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para ahli kesehatan telah menimbulkan kontroversi terkait dengan hubungan antara konsumsi daging kambing dan risiko hipertensi. Studi ini menyebutkan bahwa mengkonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, atau tekanan darah tinggi.

Namun, para ahli kesehatan di Indonesia telah membantah temuan ini, dengan menyatakan bahwa konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan risiko hipertensi. Mereka menegaskan bahwa banyak faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seseorang, seperti pola makan secara keseluruhan, gaya hidup, genetik, dan faktor lingkungan.

Menurut dr. Ahmad, seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, konsumsi daging kambing sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Daging kambing kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B12 yang penting untuk tubuh. Selain itu, daging kambing juga mengandung lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung.

Meskipun demikian, dr. Ahmad juga menyarankan agar konsumsi daging kambing tetap dalam batas yang wajar. “Penting untuk mengonsumsi daging kambing secara seimbang dengan jenis makanan lainnya, dan tetap memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang,” ujarnya.

Para ahli kesehatan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat dalam mencegah hipertensi, seperti olahraga secara teratur, menghindari stres, dan tidak merokok. Selain itu, menjaga berat badan ideal dan mengonsumsi makanan rendah garam juga dapat membantu mengontrol tekanan darah.

Dengan demikian, meskipun ada temuan yang menyebutkan bahwa konsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi, penting bagi masyarakat untuk tetap mengonsumsi daging kambing secara seimbang dan memperhatikan gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai mengenai pola makan yang sehat dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.