Sebuah studi baru telah menunjukkan hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung. Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami sulit buang air besar atau jarang buang air besar. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk risiko terkena penyakit jantung.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “American Journal of Gastroenterology” ini melibatkan lebih dari 30.000 peserta yang diikuti selama 12 tahun. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami konstipasi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami masalah pencernaan tersebut.
Menurut peneliti, konstipasi dapat menyebabkan peradangan pada tubuh yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung. Selain itu, konstipasi juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol yang tidak sehat, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Untuk mengurangi risiko penyakit jantung, penting bagi seseorang untuk menjaga kesehatan pencernaan mereka. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi antara lain adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, minum banyak air, dan berolahraga secara teratur.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula, serta hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol secara berlebihan.
Dengan menjaga kesehatan pencernaan dan gaya hidup yang sehat, seseorang dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Jadi, jangan anggap remeh konstipasi, karena kondisi tersebut dapat berdampak besar pada kesehatan jantung Anda.