Jumlah ibu terkena depresi pascapersalinan kian meningkat di AS

Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah ibu yang terkena depresi pascapersalinan di Amerika Serikat semakin meningkat. Depresi pascapersalinan adalah kondisi mental yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, dan dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan bayi.

Depresi pascapersalinan dapat terjadi pada setiap ibu, tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial. Namun, faktor risiko seperti riwayat depresi, stres sebelum atau selama kehamilan, masalah dalam hubungan, atau dukungan sosial yang kurang, dapat meningkatkan kemungkinan seorang ibu mengalami depresi pascapersalinan.

Dampak dari depresi pascapersalinan dapat sangat berbahaya, baik bagi ibu maupun bayi. Ibu yang mengalami depresi pascapersalinan mungkin mengalami kesulitan dalam mengikat dengan bayinya, merawat diri sendiri, atau melakukan tugas sehari-hari. Sementara itu, bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami depresi pascapersalinan dapat mengalami masalah perkembangan dan kesehatan mental.

Penting bagi ibu yang mengalami gejala depresi pascapersalinan untuk segera mencari bantuan dan dukungan. Ada berbagai jenis perawatan yang tersedia, mulai dari konseling dan terapi hingga obat-obatan. Dengan dukungan yang tepat, ibu yang mengalami depresi pascapersalinan dapat pulih dan kembali merasa baik.

Sebagai masyarakat, kita juga harus meningkatkan kesadaran tentang depresi pascapersalinan dan memberikan dukungan kepada ibu yang mengalami kondisi ini. Dengan membantu dan mendukung ibu yang mengalami depresi pascapersalinan, kita dapat membantu mereka pulih dan merasa lebih baik. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi jumlah ibu yang terkena depresi pascapersalinan di Amerika Serikat.