Dokter ungkap faktor penyebab “speech delay” pada anak

Speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak merupakan kondisi dimana anak mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kata-kata atau kalimat pada usia yang seharusnya sudah bisa berbicara dengan baik. Kondisi ini tentu menjadi perhatian bagi orang tua karena berpotensi menghambat perkembangan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Seorang dokter spesialis anak, dr. Ani Lestari, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab speech delay pada anak. Salah satunya adalah faktor genetik, dimana kondisi ini bisa terjadi jika ada riwayat keluarga yang juga mengalami masalah berbicara. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi perkembangan berbicara anak, seperti kurangnya stimulasi berbicara dari orang tua atau lingkungan sekitar.

Menurut dr. Ani, faktor lain yang dapat menyebabkan speech delay pada anak adalah gangguan pendengaran atau gangguan perkembangan otak. Gangguan pendengaran dapat membuat anak kesulitan dalam menyerap dan memahami kata-kata, sedangkan gangguan otak seperti autisme atau cerebral palsy juga dapat memengaruhi kemampuan berbicara anak.

Untuk mengatasi speech delay pada anak, dr. Ani menyarankan agar orang tua segera melakukan konsultasi dengan dokter atau terapis wicara untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terapi wicara dan terapi fisik dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak serta merangsang perkembangan otaknya.

Selain itu, orang tua juga perlu memberikan stimulasi berbicara kepada anak sejak dini dengan cara membacakan cerita, bernyanyi, atau berbicara secara aktif dengan anak. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak dan mencegah terjadinya speech delay.

Dengan pemahaman mengenai faktor penyebab speech delay pada anak dan upaya pencegahan yang tepat, diharapkan anak dapat mengembangkan kemampuan berbicara dengan baik dan lancar sesuai dengan perkembangan usianya. Sehingga, anak dapat berkomunikasi dengan baik dan percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.